Sabtu, 30 Mei 2015

TAUBAT #Purwinda




Manusia adalah tempatnya salah dan lupa, namun manusia yang terbaik adalah bukan manusia yang tidak pernah melakukan salah dan dosa sama sekali, akan tetapi manusia yang terbaik adlah manusia yang ketika dia berbuat kesalahan dia langsung bertaubat kepada ALLAH dengan benar-benar taubat. Bukan hanya sekedar taubat, tapi harus diiringi dengan kesungguhan hati, dengan niat hati tidak mengulanginya lagi.
Hidayah ALLAH akan datang kapan pun dan di mana pun. Oleh karena itu, bersyukurlah jika kita masih diberi kesempatan untuk bertaubat, masih diberi kesempatan untuk berbuat kebajikan. Allah adalah Tuhan Yang Maha Adil, semua hamba-Nya selalu diberi kesempatan yang sama, akan tetapi terkadang manusia tidak bisa memanfaatkan kesempatan itu, kita cenderung untuk bersantai-santai, suka menunda sesuatu pekerjaan, seperti solat misalnya, karena ada tenggang waktu, kita cenderung mengerjakannya di akhir waktu.
Akan tetapi ALLAH tidak langsung mengutuk kita, kita terus diberi peringatan, ALLAH akan mencintai hamba yang mencintai-Nya. Para ulama menjelaskan syarat-syarat taubat, yaitu :
1.      Islam.
Tidak sah taubat dari dosa dan kemaksiatan kecuali dari seoang muslim, sebab taubatnya orang kafir adalah masuk islam. Hal ini dijelaskan ALLAH dalam firman-Nya dalam al quran surah An Nisa ayat 18 yang artinya :
“tidak pula diterima taubat orang-orang yang mati sedang mereka dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah kami sediakan siksaan yang pedih.”
2.      Ikhlas.
Tidak sah taubat seseorang kecuali dengan ikhlas dengan cara menunjukkan taubatnya tersebut semata mengharap wajah ALLAH, ampunan dan penghapusan dosanya. Sehingga seseorang yang bertaubat atau meninggalkan perbuatan dosa karena bakhil atas hartanya atau takut dicela orang atau tidak mampu melakukannyatidak dikatakan bertaubat secara syar’i menurut kesepakatan para ulama.
3.      Menyesali perbuatan dosa yang pernah dilakukannya.
Penyesalan memberikan tekad, kemauan dan pengetahuan kepada pelakunya bahwa kemaksiatan yang dilakukannya tersebut akan mejadi penghalang dari Rabbnya, lalu ia bersegera mencari keselamatan dan tidak ada jalan keselamatan dari azab ALLAH kecuali berlindung kepada-Nya, sehingga muncullah taubat dalam dirinya. Barang siapa tidak menyesal maka menunjukkan bahwa ia senang dengan perbuatan tersebut dan menjadi indikasi bahwa ia akan terus menerus melakukannya.
Taubat tidak hanya dengan kita mengakui kesalahan yang telah kita lakukan, akan tetapi kita harus benar-benar menyesalinya dan tidak mengulanginya kembali.
4.      Taubat dilakukan pada masa diterimanya taubat.
Apabila bertaubat pada masa ditolaknya seluruh taubat manusia, maka tidak berguna taubatnya. Masa taubatnya ini ditinjau dari dua sisi :
a.       Dari pelaku itu sendiri, maka waktu taubatnya asalah sbelum kematian, apabila bertaubat pada saat sakaratul maut, maka taubatnya tidak akan diterima oleh ALLAH SWT. Seperti dijelaskan ALLAH dalam firman-Nya dalam Q.S Al Maidah ayat 4 :
“Dan tidaklah taubat itu diterima oleh ALLAH  dan orang-orangbyang mengerjakan kejahatan ( yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang diantar mereka (barulah) ia mengatakan, “sesungguhnya saya bertaubat sekarang”. Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah kami sediakan siksa yang pedih.”
Oleh karena itu, ALLAH tidak menerima taubatnya Firaun ketika ia tenggelam.
b.      Dari manusia secara umum, Rasulullah saw. Menyatakan :
“hijrah tidak terputus sampai terputusnya taubat, dan taubat tidak terputus sampai matahari dan sebelah barat”. Apabila matahari telah terbit dari barat, maka taubat seorang hamba tidak ada gunanya.

Apabila ALLAH menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka ALLAH akan membukakan pintu taubat baginya. Sehingga ia benar-benar menyesali kesalahannya, merasa hina dan rendah serta sangat membutuhkan ampunan ALLAH. Dan keburukan yang pernah ia lakukan itu merupakan sebab dari rahmat ALLAH baginya. Oleh karena itu, sungguh sangat beruntung orang-orang yang selalu mendapatkan limpahan rahmat ALLAH, ia akan senantiasa dilindungi ALLAH, akan selalu dibimbing oleh-Nya dan tidak akan tersesat jalan. Betapa indahnya nikmat yang ALLAH berikan kepada hamba-hamba-Nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar