Metamorfosa Kehidupan
Dahulu
ada seseorang, sebut saja una yang tak tau akan nilai – nilai agama yang lebih
dalam yang di syariatkan dalam al-qur’an dan as-sunnah. Kehidupan yang dulu
sangat minim akan pengertian agama yang betul betul di syariatkan, ya walau pun
dulu sudah di ajarkan agama namun agama yang sangat umum dan sudah biasa dalam
kehidupan masyarakat. Seperti menutup aurat yanng masih awam di masyarakat yang
hanya satu lapis, terkadang di buat mengikuti tren yang lagi ngehits seperti
hijabers. Gaya yang masih menyerupai
seorang ikhwan pakai celana dan masih membentuk lekuk tubuh yang tidak boleh di
perlihatkan. Masih sering untuk bergaul dengan ikhwan tanpa ada hijab yang membatasi
akan jarak antara kami, bersenda gurau antara kami. Ngobrol tanpa ada maknah
yang di bicarakan, tak menjaga pandangan asik pandang tanpa memikirkan akan
dosa dan siksa yang akan di terima nantinya.
Namun
dengan seiring jalan allah menunjukan akan semua hidayahnya yang mungkin itu
melalui hijrah dari kampung ke tempat yang sangat asing buat una, yang tak tau
apa apa. Bahkan tak tau akan dunia kampus, pertama kali akan perkenal
organisasi yang terjadi pada hari terakhir opspek yang yang di adakan kampus,
ada salah satu organisasi yang bisa langsung menarik hati untuk bisa terlibat
dalam organisasi itu, perhatian langsung dan bisa memalingkan dari organisasi
tersebut. Organisasi tersebut adalah organisasi yang bergerak dalam bidang
keagamaan yang pasti agama islam. Dari situ lah awal mula rasa cinta yang dia
miliki timbul, yang dulu rasa cinta itu sangat minim dan tak mengerti apa itu
arti cinta yang sesungguhnya untuk kehidupannya dan akhiratnya.
Dari
awal mula itulah una selalu untuk berusaha mempertahankan bahkan akan terus
menambah rasa cinta yang timbul di dalam hatinya, karena dengan timbulnya rasa
cinta itu dalam hatinya semenjak itulah una mulai berubah dari yang dulu bejat,
tidak tau akan agama, tidak tau akan aturan yang di syariaatkan dalam al-quran
dan as-sunnah, bahkan merubah akan semua kehidupannya dari cara menjaga aurat,
menjaga pandangan, menjaga dan menahan hawa nafwu, menjaga lisan, menjaga hati
dan yang pasti aturan aturan sehari hari yang telah di tetapkan.
Ett..
jangan pikiran terlalu jauh dulu... yang di maksud cinta di sini adalah cinta
ke pada allah, cinta akan rosullah, cinta dan ingin merasakan nikmat allah yang
sesungguhnya, mencontoh dan ingin mengikuti sunnah sunnah rosullah, supaya
menjadi salah satu seseorang yang di rindukan oleh surga – Nya ALLAH SWT.
Dalam
organisasi itulah una banyak sekali mendalami, menggali, terus mempelajari akan
agama islam yang sudah di contohkan oleh rosullah, seolah olah dia tak ingin
sedikit waktunya terbuang hanya untuk waktu yang tak bermanfaat untuknya, dia
selalu mencari cara bagaimana dalam organisasi itu bukan hanya dapat ilmu atau
materi tentang organisasi namun tentang agama dan ingin di terapkan 100 % dalam
kehidupannya, ya walaupun lingkungan masyarakatnya tidak bisa mendukung untuk
menerapkan akan semua ilmu yang una dapatkan, namun semangat yang una miliki
sangat besar sekali untuk selalu mensyiarkan agama dalam dunia kampus maupun
masyarakat sekitar rumahnya.
Dakwahnya
di mulai dari mulai mengerti apa itu arti sesungguhnya cinta yang telah
tertanam dalam dirinya, dari itulah una mulai untuk berusaha mensyiarkan islam
sesuai akan kemampauan dan pengetauannya untuk merubah seseorang yang mungkin
belum terketuk hatinya untuk berubah kearah yang sangat di ridhoi oleh allah.
SWT. Sebelum dia mengerti akan cinta, una membiarkan semua ilmu yang di
dapatkan olehnya di pendamkan dan tidak di syi’ar kan. Tapi dengan seiring
waktu una telah betul betul jatuh cinta pada pencipta, rosullah, dan dakwah
yang sekarang una jalankan.
Bahkan jika ada seseorang yang menewarkan akan
sesuatu yang mungkin itu mengharuskan pergi dan melepkan dunia dakwah yang udah
una jalankan selama ini, maka una dengan cara halus dengan memberikan alasan
yang pasti dan dengan cara lembut untuk menolak tawaran itu. Karena amanah yang
pertama dia emban dalam hidup ini adalah dakwah mensyi’arkan agama islam,
lagian una punya prinsi siapa yang datang dulu dengan amanah yang mungkin
datang dari allah yang orang bawa buat una, maka yang pertama itulah yang akan una
jalankan semaksimal mungkin.
Saat
ini dakwah itu bagian dari hidupnya dan seperti darah yang mengalir dalam
tubuhnya. Jadi, siapa pun dan apa pun yang orang tawar kan tapi jika itu mengorbankan dakwah yang sudah
melekat maka akan di tolak. Dakwah itu sudah menjadi harga mati buat una yang
tak bisa di beli dengan apa pun. Karena dengan kita menolong agama allah, maka
allah akan menolong kita juga baik itu di dunia maupun akhirat maka dari itu
tak bisa rasanya untuk di jauhkan dari kata dakwah.
Ketika
seseorang yang belum merasakan dan melaksanakan dakwa itu maka mereka akan
menggap itu semua ya biasa aja bahkan mungkin sangat bosen tapi seseorang sudah
merasakan dan merasakan bagaimana dakwah itu maka dia akan merasakan bagaimana
rosullah dan para sahabat rosullah yang dahulu memperjuangkan agama dengan
cobaan yang sangat besar dari pada saat ini, bahkan munkin sampai rela
menghabiskan waktu, harta, dan pikirannya untuk mencari cara bagaimana dakwah
yang dia sampaikan betul betul bisa di terima oleh masyarat yang akan di
berikan pengetahuan tentang agama tak mikir caci maki yang penting apa yang
ingin di sampaikan dapat tesampaikan.
Nah
, dari situ lah una baru menyadari bahwa dakwah itu betul betul bisa merubah
kehidupannya dan dari situ juga una bisa berubah dari kehidupan una yang dulu.
Bahkan una mulai mengajak orang lain untuk selalu berbuat kebaikan dan
membingnya biar tak keluar dari syariat yang telah di tetap kan. Dan untuk
selamanya yang namanya DAKWAH itu akan selalu terrtarti dalam hati una yang
sangat minim pengetahuan tentang agama...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar