Senin, 23 Februari 2015

Kultwit #hanyaSISA Aa Gym

Berharap dicintai manusia akan menggelisahkan, ingin dicintai Allah akan sangat
membahagiakan..


  1. Mengapa kita sering habis habisan mengerahkan tenaga, pikiran,waktu, biaya, hati utk mengharap cinta manusia. #hanyaSISA
  2. manusia hanya makhluk tak berdaya, yg bhkn tak bisa menguasai hatinya sendiri dan pasti akan mati..tiada.. #hanyaSISA
  3. Tapi kita tidak habis2an memburu cinta Allah..Penguasa semesta alam, Yg nyata2 sudah Menciptakan kita #hanyaSISA
  4. DIA-lah satu2nya yg menghidupkan, menjamin keperluan dan senantiasa mengurus diri kita stiap saat #hanyaSISA
  5. walau DIA menyaksikan kita sering lupa, lalai dan bahkan kita benar2 mengkhianatiNya, mendurhakaiNya #hanyaSISA
  6. Mengapa kepada DIA hanya memberi sisa.. Sholat hanya sisa waktu kesibukan, Zikir hanya basa basi #hanyaSISA
  7. Menyebut namaNya hny sisa menyebut2 harta / manusia. Baca alquran hny sisa koran/majalah/novel/sms/bbm, internet #hanyaSISA
  8. Sedekah hny sisa2 belanja/jajan.. Memikirkan akherat hny selewat sisa memikirkan duniawi. #hanyaSISA
  9. Hati utkNya hny sisa dari hati yg dipenuhi cinta kpd manusia/nafsu/duniawi. #hanyaSISA
  10. Akankah hanya sisa sisa untuk Rabb yg amat Mengasihimu .. Mana bukti cintamu ??… Astagfirullah… #hanyaSISA
—salah satu kultwit @aagym yang cukup #jleb buat saya..

http://bigzaman.tumblr.com/post/22821604833/kultwit-hanyasisa-aa-gym

JN UKMi UNS Jadi Pusat Komunikasi Nasional 2015-2017



Sidang pleno yang diadakan FSLDKN VII di Universitas Tanjungpura untuk tentukan Pusat Komunikasi Nasional tetapkan Lembaga Dakwah Kampus di Universitas Negeri Sebelas Maret, JN UKMi sebagai Puskomnas periode selanjutnya. Hasil ini didapat setelah 37 Puskomda se Indonesia melakukan diskusi yang cukup alot. Hal ini disampaikan Edi, Ketua Puskomnas, Minggu siang (22/02).





Edi mengatakan bahwa JN UKMI di UNS mampu memenuhi kriteria untuk menjadi Puskomnas.

"LDK yang jadi Puskomnas,harus mampu mengkoordinir puskomda seluruh indonesia. LDK itu harus mampu mensupervisi seluruh LDK yg ada di nusantara, minimal bargaining dakwah di kampus udah kuat. LDK yang jadi puskomnas harus cepat tanggap terhadap isu nasional maupun isu keagamaan islam." Ujar Edi kepada Terkininews.com.

Edi menambahkan, Lembaga Dakwah Kampus (LDK) yang menjadi puskomnas adalah LDK yang bisa menjamin minimal setengah dari jumlah puskomda untuk bisa supervisi secara langsung. Dan hasil diskusi kami tetapkan JN UKMI UNS.

Senin, 16 Februari 2015

Coming Soon FSLDKN XVII



Coming Soon FSLDKN XVII, FSLDK is Ready to Beyond The Horizon For The New Age Of Indonesia

Khoirul Anam ketua UKMI bersama barisan pimpinan FSLDK Se-Indonesia



Surakarta – Serangkaian acara Rapat Pimpinan Nasional Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus III (Rapimnas FSLDK III) Indonesia yang terselenggara pada tanggal 24-26 Oktober ini. Bertempat di kompleks Masjid Nurul Huda UNS, perwakilan dari 31 Puskomda (Pusat Komunikasi Daerah) se-Indonesia dan Puskomnas menghadiri acara yang dilaksanakan oleh JN UKMI UNS (Jamaah Nurul Huda Unit Kegiatan Mahasiswa Islam UNS) tersebut.
Pada acara tersebut ketua FSLDK Kepri juga menghadiri rangkaian acara Rapimnas. terlihat Khoirul Anam yang juga selaku ketua UKMI BU UMRAH (Unit Kegiatan Mahasiswa Islam Bahrul Ulum UMRAH) berada di barisan pimpinan FSLDK Se-Indonesia dalam pengambilan gambar bersama.
Alhamdulillah, respon positif datang dari peserta Rapimnas FSLDK III. Seperti yang banyak disebut dalam akun media sosial JN UKMI UNS. Keren banget deh pelayanan dari temen2 @JNUKMIUNS di #RapimnasFsldk3, jadi pengen main lagi ke sanaa.. oleh akun @fitribudi99

Petualang dari Persia "Salman Al Farisi"


Sajadah Muslim - Rasulullah SAW pernah bersabda tentang Salman al-Farisi ra : “Seandainya keimanan itu berada (jauh) di bintang Tsurayya, niscaya orang-orang dari mereka ini telah meraihnya”. Muttafaq ‘alaih.

Banyak hati yang tergerak untuk mencari kebenaran. Tak sedikit orang yang mengayunkan langkah, menelusuri jalan panjang demi sebuah hidayah. Namun, kerap kali mereka goyah didera badai ujian, sementara tak jarang jemari melemah melepas hidayah yang sempat digenggam. Inilah Salman al-Farisi ra, seorang sahabat yang mulia. Kegigihannya dalam mencari kebenaran adalah teladan. Kekokohannya menggenggam hidayah adalah bukti kebenaran iman.

Asal Usul Salman Al-Farisi

Salman adalah salah seorang penduduk Persia (dalam bahasa Arab, Faris), karena itulah beliau disebut denganal-Farisi. Dari sanalah beliau berasal, tepatnya di sebuah desa bernama Jayy, bagian dari kota Asbahan (kota Isfahan, Iran). Ketika itu beliau dikenal dengan nama aslinya Ruziyah. Setelah memeluk Islam beliau bergelar Abu Abdillah, masyhur dengan julukan Salman al-Khair atau Salman bin al-Islam. Ayah beliau adalah seorang pembesar di desanya. Kecintaan yang sangat kepada Salman membuat sang Ayah menahan puteranya di dalam rumah layaknya gadis pingitan. Salman menjalani hari-harinya sebagai penjaga api, sesembahan pemeluk agama Majusi.

Awal Mula Salman Al-Farisi Meninggalkan Agama Majusi

Ayah Salman memiliki sebuah ladang yang amat luas. Suatu ketika, dia tersibukkan oleh bangunan miliknya dan menyuruh Salman pergi ke ladang. Di tengah perjalanan, Salman melewati sebuah gereja Nasrani.Salman kemudian masuk dan mendapati orang-orang Nasrani yang sedang beribadah. Rasa kagum meliputi hati Salman. Dari mereka Salman mengetahui bahwa Agama Nasrani itu berasal dari Syam (Palestina dan Sekitarnya). Salman mengisahkan peristiwa itu dan mengungkapkan kekagumannya kepada Ayahnya. Kekhawatiran menghinggapi diri sang Ayah. Karenanya, ayah Salman kemudian membelenggu kedua kakiSalman dan menahannya di rumah. Inilah Salman, sesuatu telah berkecamuk di dalam hatinya. Saatnya mencari kebenaran yang selama ini terhalang dari dirinya. Meskipun rintangan pertama justru datang dari ayahnya sendiri. Hari-hari telah berlalu, tersiar kabar kedatangan rombongan pedagang dari Syam. Kesempatan yang dinanti-nanti. Ketika urusan mereka telah selesai dan hendak pulang ke Syam, Salmanmelepaskan belenggu dari kedua kakinya dan berangkat bersama mereka ke Syam.

Salman dan Agama Nasrani

Sesampainya di Syam, Salman segera mencari tahu tentang orang yang paling utama di antara pengikut agama Nasrani. Bertemulah Salman dengan seorang uskup yang ada di gereja. Salman tinggal bersama uskup tersebut dan melayaninya di dalam gereja. Ternyata, uskup itu seorang yang jelek perangainya. Dia memerintahkan orang-orang agar bersedekah, namun harta sedekah tersebut disimpannya untuk dirinya sendiri. Tak lama uskup itu pun mati. Salman memberitahukan perbuatan uskup tersebut kepada orang-orang Nasrani dan menunjukkan kepada mereka simpanannya berupa tujuh tempayan yang penuh dengan emas dan perak. Mereka pun menyalib uskup tersebut dan tidak menguburkannya. Kemudian mereka menjadikan orang lain sebagai pengganti. Dia adalah seorang yang tekun beribadah dan zuhud terhadap dunia. Salman sangat mencintainya lebih dari siapapun sebelumnya. Salman tinggal bersamanya hingga tiba saatnya uskup yang baik tersebut didatangi tanda-tanda kematian.

Inilah SalmanSalman mendatanginya dan meminta wasiat untuk dirinya, kepada siapa ia harus pergi. Dia pun berpesan, “Wahai anakku, demi Allah, aku tidak mendapati seorang pun yang berada di atas agama yang aku peluk. Orang-orang telah binasa. Mereka telah mengubah agama Nasrani dan meninggalkan kebanyakan agama mereka, kecuali seseorang di Maushil (kota Mosul, Irak). Dia adalah Fulan, ia berada di atas agama yang aku peluk, maka temuilah dia !.  Sepeninggalnya, Salman menemui orang yang disebutkan. Salmantinggal bersamanya dan mendapatinya sebagai sebaik-baik orang di atas agama temannya. Sampai ketika tanda-tanda kematian mendatanginya, Salman kembali meminta wasiat untuk dirinya. Senada dengan ucapan temannya yang terdahulu, lelaki baik ini mewasiatkan kepada Salman untuk menemui seorang lelaki di Nashibin (kota Nusaybin, Turki). Singkat cerita, Salman mengalami kisah sebagaimana masa-masa di Maushil. Sampai dia mendapatkan petunjuk untuk menemui seorang di Ammuriyyah (kota Amorium, Turki) yang berada di atas agama Nasrani. Salman pun menemui lelaki tersebut dan tinggal bersamanya. Di sanaSalman bekerja sampai mempunyai banyak sapi dan kambing.

Sebagaimana sebelumnya, menjelang kematiannya, lelaki itu pun berpesan, “Wahai anakku, aku tidak mengetahui ada seorang pun yang berada di atas agama kami yang aku memerintahkanmu untuk mendatanginya. Tetapi telah dekat masa pengutusan seorang Nabi. Dia diutus dengan agama Nabi Ibrahim yang muncul dari jazirah Arab (Baca Kisah : Asal Usul Nabi Ibrahim AS), kemudian hijrah ke sebuah negeri di antara dua tanah yang berbatu hitam, diantaranya ada pohon-pohon kurma (kota Madinah). Lelaki itu lalu melanjutkan, “Pada orang itu ada tanda-tanda yang tidak tersembunyi, dia memakan hadiah dan tidak memakan sedekah. Diantara kedua pundaknya ada tanda kenabian. Jika engkau mampu untuk mendatangi Negeri tersebut, maka lakukanlah ! “Tak lama, lelaki itu pun meninggal.

Masuk Islamnya Salman Al-Farisi

Suatu hari di ‘Ammuriyyah, lewat sekumpulan pedagang dari suku Kalb. Salman meminta mereka untuk membawanya ke jazirah Arab dengan membayarkan sapi-sapi dan kambing-kambing milikya. Mereka pun setuju. Namun sesampainya di Wadil Qura, mereka justru menjual Salman kepada seorang Yahudi sebagai budak. Tinggallah Salman bersama Yahudi tersebut. Allah Maha Mengetahui kesungguhan hati Salman. Suatu ketika, anak paman si Yahudi datang dan membeli Salman darinya. Kemudian dia membawa Salman ke Madinah. Salman bisa mengetahuinya dengan ciri-ciri yang disebutkan sahabatnya. Sejak saat itu, Salmantinggal di Madinah. Sementara itu, tiba masanya Allah mengutus Rasul-Nya. Salman tak mengetahui hal ini sampai ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Pada suatu hari, Salman berada di atas pohon kurma, sementara tuannya sedang duduk. Datanglah anak paman tuannya menceritakan tentang datangnya seorang dari Mekkah di Quba. Orang-orang mengira bahwa dia seorang Nabi. Mendengar cerita tersebut Salman gemetar karenanya. Dia berusaha bertanya, namun justru membuat marah tuannya hingga meninjunya dengan keras.

Tak putus harapan, Salman berusaha mencari tahu tentang jati diri orang yang dikira Nabi tersebut. Berbekal cirri-ciri yang dia ketahui dari sahabatnya, Salman beberapa kali mendatangi Rasulullah SAW. Kali pertama,Salman mendatangi beliau SAW dengan membawa sesuatu sebagai sedekah. Ternyata beliau menyuruh para sahabat memakannya, sementara beliau sendiri menahan diri darinya. Satu bukti bagi Salman. Kedatangan kedua, Salman kembali membawa sesuatu. Kali ini dia menghadiahkannya kepada Rasulullah SAW. Beliau SAW lalu memakannya dan memerintahkan para sahabat untuk makan. Inilah bukti yang kedua bagi Salman. Ketiga kalinya, Salman mendatangi Rasulullah SAW ketika beliau sedang mengiringi jenazah seorang sahabat di pekuburan Baqi’. Beliau SAW mengenakan dua pakaian sejenis jubah. Salman mengucapkan salam, kemudian berkeliling untuk mencari cap kenabian di bagian punggung Rasul SAW. Beliau SAW menyadari hal ini, lalu melepaskan selendang dari punggung beliau. Salman pun bisa melihat tanda kenabian itu. InilahSalman, seketika itu dia tertelungkup di hadapan Rasul SAW, lalu mencium beliau dan menangis. Salman akhirnya masuk Islam. Kesungguhannya dalam mencari kebenaran, mengantarkannya kepada hidayah yang selama ini dia cari.

Kehidupan Salman Al-Farisi dalam Islam

Hari-hari setelahnya, Salman masih tersibukkan dalam perbudakan, sehingga tidak mengikuti perang Badar dan Perang Uhud. Dengan bantuan dari Rasulullah SAW, Salman berhasil membebaskan diri dari perbudakan. Sejak saat itu, Salman tak pernah terluput dari mengikuti peperangan bersama Rasul SAW, serta peperangan di masa Khulafa’ Rasyidin. Pada peristiwa perang Khandaq tahun 5 H, Salman menyumbangkan ide yang cemerlang berupa pembuatan parit besar sebagai strategi pertahanan kaum Muslimin. Dengan cara inilah kota Madinah selamat dari upaya penyerangan pasukan gabungan Musyrikin Quraisy dan Yahudi saat itu. Sautu ketika Rasulullah SAW mempersaudarakan antara Abu Darda dengan Salman al-Farisi ra. Mereka menjalani kehidupan di dunia ini dengan kecintaan karena Allah. Hingga mereka berdua terpisahkan karena menjalani tugas masing-masing. Abu Darda menjadi seorang Qadhi (hakim) di Damaskus. Adapun Salman, beliau menjadi Gubernur di Madain, Irak . suatu hari Abu Darda mengirim surat untuk Salman, yang isinya, “Marilah menuju bumi yang suci (Syam)”. Maka Salman membalas surat tersebut, “Sesungguhnya bumi itu tidak bisa menyucikan diri seseorang. Hanyalah amalan yang bisa menyucikan seorang hamba.

Akhir kehidupan Salman Al-Farisi

Sebagian ulama menyebutkan adanya ijima (kesepakatan ulama) bahwa umur beliau mencapai 250 tahun, adapun yang menyebutkan lebih dari itu telah terjadi silang pendapat (lihat Al Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, Al Bidayah Wan Nihayah). Setelah melalui perjalanan panjangnya, beliau wafat dan dimakamkan di Madain, Irak pada tahun 36 H. beliau telah meninggalkan banyak pelajaran berharga bagi kaum Muslimin. Semoga Allah meridhainya.

http://sajadahmuslimku.blogspot.com/2014/04/kisah-salman-al-farisi-pencari-kebenaran.html

Minggu, 15 Februari 2015

Skripsi : Menulis Keindahan Itu Butuh Motivasi


Banyak mahasiswa yang merasa down saat menulis skripsi atau tugas akhir. Merasa buntu dan berpikiran tak karuan. Sepertinya skripsi dan tugas akhir ialah merupakan momok yang menakutkan bagi setiap mahasiswa di akhir tahun kuliahnya. Kasus-kasus seperti ini tidak perlu ditakuti namun tidak perlu juga dipungkiri.

Menulis skripsi dan tugas akhir itu mudah sebenarnya, asal saja konsep atau proposal kita sebelumnya sudah cukup matang untuk menganalisa kasus yang kita angkat dan akan kita jadikan skripsi itu. Namun ternyata kemudahan yang kita bayangkan karena kita berpikir konsep telah matang misalnya, tidak bisa mudah juga kita dapatkan. Banyak faktor yang menghambat kemudahan skripsi juga kelulusan kita. Faktor-faktor ini yang kita sebut nanti sebagai indikator akan ujian mental dalam menjalani proses skripsi dan tugas akhir. Bersiaplah menahan diri dalam setiap emosi yang akan terpancing.

*Beberapa indikator yang mempengaruhi gagal dan suksesnya skripsi dan tugas akhir itu setidaknya ada 4 (bisa ditambahkan jika memang ada lagi)*:

  1. Mahasiswa
  2. Dosen pembimbing
  3. Kasus yang diangkat dalam Skripsi dan TA beserta sumber data
  4. Finansial support

*Sukses atau mudahnya menulis skripsi dan TA itu setidaknya ada beberapa kemungkinan*:

  1. Motivasi Mahasiswa cukup kuat untuk menyelesaikan tugas akhir seberapa sulitnya kasus yang ia angkat dalam skripsi dan TA-nya. Didukung oleh Dosen pembimbing yang selalu memotivasi dirinya dengan bimbingan yang juga berkualitas. Pun finansial yang cukup pun menjadi salah satu proses kelancaran skripsinya.
  2. Motivasi mahasiswa tidak cukup kuat, namun peran dosen pembimbing dalm memotivasi mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi dan TA-nya sangat kuat dan bahkan ikut mendorong mahasiswa untuk menggapai target. Kasus yang mudah dianalisa ataupun sulit sebenarnya tidak terlalu berpengaruh jika sang dosen sangat kuat dalam mendorong mahasiswanya dan mahasiswa pun akan sukses dan cepat lulus jika memang terpengaruh dengan motivasi dari sang dosen.

*Gagal atau sulitnya menulis skripsi dan TA pun setidaknya ada beberapa kemungkinan*:

  1. Motivasi Mahasiswa cukup kuat untuk menyelesaikan tugas akhir seberapa sulitnya kasus yang ia angkat dalam skripsi dan TA-nya. Namun sayang, dosen pembimbing tidak terlalu mendukung atau malas dalam membimbing atau tidak memproritaskan mahasiswanya atau sangat sibuk dengan aktivitas lain sehingga menomorduakan bimbingan. Disini seberapa kuatnya motivasi dan rajinnya mahasiswa, ia tidak akan bisa melaju mulus jika dosen pembimbingnya mengabaikan bimbingan. Karena bimbingan adalah nyawa dari skripsi dan TA.
  2. Mahasiswa dan dosen pembimbing sama-sama tidak punya keinginan yang cukup kuat untuk dibimbing dan membimbing.
  3. Mahasiswa malas bimbingan. Sementara dosen pembimbing tidak terlalu sibuk dan selalu punya waktu untuk bimbingan, namun jika sang mahasiswa malas, ia menjadi tidak terlalu peduli.

Lalu bagaimana menyikapinya??

SABAR dan JANGAN MALAS. Hanya itu kuncinya. Apakah ia sukses atau tidak dalam skripsi, ya tetaplah tegar dalam ujian ini. IKHTIAR dan TAWAKAL.

Skripsi dan TA hanyalah sebagian kecil dari sekian banyak ujian yang harus dilalui. Karena nanti kita akan menghadapi ujian yang lebih besar dari sekedar skripsi. Semakin tinggi seseorang pasti semakin tinggi pula ujiannya. Indikasi yang saya kemukakan diatas sebenarnya berdasarkan pengalaman yang saya rasakan sendiri dalam menjalani tahap akhir di perkuliahan.

Saya pun termasuk mahasiswa dengan tipe kemungkinan lamanya menyusun skripsi dengan deraan ujian dari pihak pembimbing yang sangat sibuk dan tidak punya cukup waktu dalam membimbing saya. walhasil, ketika teman-teman seangkatan satu persatu di-wisuda saya masih harus berkutat dengan skripsi.

Oh ya, satu lagi. Cepat atau lamanya seorang mahasiswa lulus bisa juga dipengaruhi oleh fakultas dan jurusan tempat ia kuliah. Sebab kebijakan perguruan tinggi, fakultas dan jurusan pun berbeda dalam memproses tahap akhir mahasiswanya. Ada yang memang tidak bisa lulus 3,5 tahun, karena faktor-faktor yang menghambat di jurusannya. Seperti kebijakan proses mendapat dosen pembimbing yang cukup lama, atau stok dosen pembimbing yang sedikit, atau juga kebijakan pra-skripsi dan TA yang menghambat mahasiswa langsung menyusun skripsi dan TA.

Ya begitulah kenyataannya. Sebab biasanya yang sudah terpatri dalam pikiran masyarakat kita ialah, seorang mahasiswa baru bisa dinyatakan sukses dan cerdas jika ia cepat lulus. Padahal tidak begitu juga. Mahasiswa yang lulusnya lama pun tidak bisa disalahkan atau di-judge bahwa ia kurang cerdas atau lainnya. Bisa jadi ada faktor administrasi dan kebijakan kampus yang menghambatnya.

Wallahua’lam…

https://dhila13.wordpress.com/2009/04/18/indahnya-menulis-skripsi-sebuah-motivasi/