Sabtu, 30 Mei 2015

Bukan Pemula dan Penghujung #Rahmatul Mu’azizah



Bukan Pemula dan Penghujung

Aku........??? Siapa aku???
Cinta.....??? Apa itu cinta???
Dakwah...??? Apalagi itu....

Tiga kata yang mempunyai makna luar biasa. Aku adalah aku yang merupakan penggerak, pelopor, penerus. Penggerak yang seperti apa?? Pelopor yang seperti apa?? Penerus yang seperti apa??
Renungkan..., banyak sekali konflik atau permasalahan-permasalahan yang sering sekali terjadi bahkan merupakan sebuah threat bagi kehidupan dunia bahkan akhirat. Aku... apa yang sudah aku lakukan untuk menyelesaikannya??? Apa yang sudah aku perbuat?? Bergerakkah atau diam saja??

Cinta apalagi itu cinta, ya.... cinta hanya biasa diartikan sebagai sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan kasih saying terhadap seseorang. Padahal, sesungguhnya cinta itu paling sulit untuk di definisikan. Seperti yang dikatakan Ibnul Qayyim: “cinta tidak bisa di definisikan dengan jelas, bahkan bila di definisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur dan tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri”.

Pada hakekatnya cinta itu adalah sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam (amalan) lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dengan apa yang di ridhoi Allah SWT, maka ia akan menjadi ibadah. Begitu sebaliknya. Islam menyeru kepada cinta yaitu cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, cinta kepada agama, cinta kepada aqidah, juga cinta kepada sesama makhluk.

Berikutnya dakwah, mendengar kata yang satu ini yang terlintas hanya ceramah dan ceramah. Padahal, dalam kenyataannya dakwah bukan hanya ceramah, melainkan seruan yang mengajak kepada kebaikan. Dakwah bukan hanya dilakukan di masjid-masjid saja, karena banyak ruang lingkup dakwah itu sendiri. Salah satu nya adalah kampus. Sebagai seorang mahasiswa apalagi jika ia tergabung dalan keanggotaan ADK, maka ia berkewajiban untuk menyeru kepada para objek dakwah yakni mahasiswa, dosen, dan karyawan staff.

Berdakwah itu tidak mudah, ya... memang tidak mudah. Apalagi menyeru kepada teman-teman mahasiswa lain, karena selalu ada saja tantangannya. Salah satu contoh nya saja mengajak mereka untuk segera melaksanakan shalat saat azan telah berkumandang. Banyak saja alasan-alasan yang keluar dari mulut mereka untuk menolaknya. Ya... nama nya juga dakwah butuh perjuangan. Apakah berhenti sampai disitu saja?? Tidak.., perjalanan dakwah masih panjang, tantangan seperti itu belum seberapa jika dibandingkan saat Rasulullah berdakwah kepada orang-orang kafir, yang mana beliau rela untuk dilempari batu-babatuan  bahkan kotoran-kotoran ke tubuhnya, tetapi beliau tidak marah dan terus berdakwah.

Aku, cinta, dan dakwah memang sulit untuk dipisahkan. Berdakwah haruslah dimulai dengan rasa cinta. Ya... aku, aku harus terlebih dahulu mencintai dakwah itu agar dakwah yang aku lakukan tetap terus berlanjut karena aku tidak mau menjadi generasi pengganti akibat aku tidak istiqomah dalam dakwah. Tetapi menjadi pengganti untuk menyampaikan kebenaran dan kebaikan itu adalah yang terbaik.

Semangat berdakwah!! Karena tanpa dakwah kebenaran islam tak akan menyebar luas. Dan tanpa dakwah dunia akan diselimuti oleh kegelapan yang pekat. Dakwah bukan hanya pekerjaan ulama tapi ia juga pekerjaan orang-orang awam yang hanya bisa menyampaikan beberapa nasehat. Dakwah adalah kewajiban. Dakwah adalah menyebarkan cahaya keseluruh belahan dunia. Dakwah adalah pelita di tengah kegelapan, dimana satu pelita menyalakan pelita yang lainnya sampai seluruh kegelapan malam berubah terang benderang. Perjalanan dakwah itu tiada penghujung.
Kita bukan pemula bukan juga penghujung tetapi penyambung, maka jangan hentikan perjalanan itu, teruslah berjalan. ALLAHU AKBAR!!



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar