Sabtu, 30 Mei 2015

AKU, CINTA, DAN DAKWAH #Nuriana



AKU, CINTA, DAN DAKWAH
Cinta erat kaitannya dengan dakwah, ketika cinta mengenal apa yang dirasakan oleh hati maka begitu pula dakwah, ketika aroma bunga harum semerbak tercium maka aroma ketentraman ukhwah pun tercipta. Ketika ukhwah sudah tercipta dan tergenggam erat maka dakwah akan semakin terpatri didalam hati.
Maka dakwah adalah cinta. Ia tertanam didalam hati para pejuang keberanian seperti bunga dan menebarkan aroma yang harum.  Ketika cinta menjadi dakwah semestinya tidak ada lagi saling menjegal, ketika cinta menjadi dakwah maka hati akan terhimpun untuk 1 kata yaitu ukhwah. Begitulah dakwah memilih jalan dan waktunya sendiri sehingga ketika dirasa sangat penting dan dijalankan maka akan memperkokoh tekad dan niat para pejuang kebenaran. Akan tetapi , tanpa memandang perbedaan antara yang salah dan yang benar, salah bukan berarti akan selalu salah akan tetapi salah harus diperbaiki.
Ketika cinta berubah menjadi dakwah maka cinta itu harus menentukan kemana arah atau tujuan dari cintanya itu, dengan berbekal kekokohan tekad, yang dimuarakan untuk keridhoan-Nya, kita menuruti dengan senandung kerinduan akan surga firdausi yang dijanjikan serta doa-doa yang tak terjeda akan ketetapan menempati 1 kata inti yakni petunjuk-Nya.
Dakwah adalah cinta dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu sampai pikiranmu, sampai perhatianmu, berjalan, duduk, dan tidurmu bahkan ditengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah, tentang umat yang kau cintai ini. Dakwah bukannya tidak melelahkan,bukannya tidak membosankan, dan bukannya tidak menyakitkan bahkan para pejuang risalah pun pernah merasakan kefuturan dan rasa lelah sampai akhirnya semua itu mencikik iman mereka.
Teruslah bergerak dijalan dakwah ini karena amanah ini hanya teremban pada pundak yang semakin lelah dan ini adalah awal pembuktian diri kita adalah seorang yang beriman dalam menyambut seruan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar