AKU, CINTA, DAN DAKWAH
Cinta erat kaitannya dengan dakwah, ketika cinta mengenal apa yang
dirasakan oleh hati maka begitu pula dakwah, ketika aroma bunga harum semerbak
tercium maka aroma ketentraman ukhwah pun tercipta. Ketika ukhwah sudah
tercipta dan tergenggam erat maka dakwah akan semakin terpatri didalam hati.
Maka dakwah adalah cinta. Ia tertanam didalam hati para pejuang
keberanian seperti bunga dan menebarkan aroma yang harum. Ketika cinta menjadi dakwah semestinya tidak
ada lagi saling menjegal, ketika cinta menjadi dakwah maka hati akan terhimpun
untuk 1 kata yaitu ukhwah. Begitulah dakwah memilih jalan dan waktunya sendiri
sehingga ketika dirasa sangat penting dan dijalankan maka akan memperkokoh
tekad dan niat para pejuang kebenaran. Akan tetapi , tanpa memandang perbedaan
antara yang salah dan yang benar, salah bukan berarti akan selalu salah akan
tetapi salah harus diperbaiki.
Ketika cinta berubah menjadi dakwah maka cinta itu harus menentukan
kemana arah atau tujuan dari cintanya itu, dengan berbekal kekokohan tekad,
yang dimuarakan untuk keridhoan-Nya, kita menuruti dengan senandung kerinduan
akan surga firdausi yang dijanjikan serta doa-doa yang tak terjeda akan
ketetapan menempati 1 kata inti yakni petunjuk-Nya.
Dakwah adalah cinta dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu
sampai pikiranmu, sampai perhatianmu, berjalan, duduk, dan tidurmu bahkan
ditengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah, tentang umat yang kau cintai
ini. Dakwah bukannya tidak melelahkan,bukannya tidak membosankan, dan bukannya
tidak menyakitkan bahkan para pejuang risalah pun pernah merasakan kefuturan
dan rasa lelah sampai akhirnya semua itu mencikik iman mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar